Minggu, 01 Mei 2011
09.45 | Diposting oleh
xsample-bloGGer
Ribuan pendukung tokoh spiritual Anand Khrisna, Rabu, 20 April 2011, menggelar doa bersama di Monumen Badjra Sandhi, Renon, Denpasar.
Mereka berharap, doa bersama akan memberi kekuatan kepada Anand Khrisna yang tengah melakukan aksi mogok makan. Selain itu para hakim yang mengadili perkara Anand Khrisna diberi pencerahan.
Sejumlah sulinggih (pendeta Hindu) tampak hadir dalam acara yang digagas oleh Dewan Persatuan Pesraman Bali itu.
Hadir pula Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Bali IGN Kesuma Kelakan, anggota DPRD Bali Cok Kertiyasa dan para aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat.
“Semua komponen masyarakat kami undang, khususnya yang mencintai ajaran pluralisme dan kebhinekaan yang diajarkan Anand Khrisna,” kata Agus Januraka, Ketua Panitia.
Anand Khrisna telah menjalani mogok makan selama 43 hari sejak ditahan 9 Maret 2011 lalu. Saat menjalani persidangan, Sabtu, 16 April 2011, Anand Khrisna jatuh pingsan. Hingga hari ini masih dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta.
Anand Khrisna bersikukuk tidak bersalah melakukan tindak pelecehan seksual sebagaimana yang dituduhkan kepadanya.
Kasus ini dianggap sebagai bentuk serangan terhadap ajaran kebhinnekaan yang merupakan bagian dari spiritualitas yang diajarkannya.
Menurut Agus, dalam persidangan juga terlihat bahwa hakim lebih banyak menyoroti pemikiran-pemikiran Anand daripada tuduhan pelecehan seksual yang dijadikan dasar dakwaan.
“Kami berharap Presiden Sosilo Bambang Yudhoyono menaruh perhatian tehadap kasus ini karena merupakan sebuah kejahatan di pengadilan,” ucap Made Aripta Wibawa, Ketua Dewan Pesraman Bali.
Bila dibiarkan, kasus tersebut bisa menjadi insiden yang memalukan bangsa Indonesia karena aktivitas spiritual Anand Khrisna telah mendapat dukungan dari komunitas internasional. ROFIQI HASAN.
Sumber : tempointeraktif.com
Mereka berharap, doa bersama akan memberi kekuatan kepada Anand Khrisna yang tengah melakukan aksi mogok makan. Selain itu para hakim yang mengadili perkara Anand Khrisna diberi pencerahan.
Sejumlah sulinggih (pendeta Hindu) tampak hadir dalam acara yang digagas oleh Dewan Persatuan Pesraman Bali itu.
Hadir pula Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Bali IGN Kesuma Kelakan, anggota DPRD Bali Cok Kertiyasa dan para aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat.
“Semua komponen masyarakat kami undang, khususnya yang mencintai ajaran pluralisme dan kebhinekaan yang diajarkan Anand Khrisna,” kata Agus Januraka, Ketua Panitia.
Anand Khrisna telah menjalani mogok makan selama 43 hari sejak ditahan 9 Maret 2011 lalu. Saat menjalani persidangan, Sabtu, 16 April 2011, Anand Khrisna jatuh pingsan. Hingga hari ini masih dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta.
Anand Khrisna bersikukuk tidak bersalah melakukan tindak pelecehan seksual sebagaimana yang dituduhkan kepadanya.
Kasus ini dianggap sebagai bentuk serangan terhadap ajaran kebhinnekaan yang merupakan bagian dari spiritualitas yang diajarkannya.
Menurut Agus, dalam persidangan juga terlihat bahwa hakim lebih banyak menyoroti pemikiran-pemikiran Anand daripada tuduhan pelecehan seksual yang dijadikan dasar dakwaan.
“Kami berharap Presiden Sosilo Bambang Yudhoyono menaruh perhatian tehadap kasus ini karena merupakan sebuah kejahatan di pengadilan,” ucap Made Aripta Wibawa, Ketua Dewan Pesraman Bali.
Bila dibiarkan, kasus tersebut bisa menjadi insiden yang memalukan bangsa Indonesia karena aktivitas spiritual Anand Khrisna telah mendapat dukungan dari komunitas internasional. ROFIQI HASAN.
Sumber : tempointeraktif.com